24 November 2008

Menjadi manusia pembelajar

Menjadi manusia pembelajar adalah menjadi manusia yang senantiasa punya kesadaran bahwa dirinya "tidak tahu apa-apa ". sehingga ketika seseorang mendeklarasikan dirinya bahwa " ia seorang manusia pembelajar " maka ia harus sudah mempersiapkan segenap jiwa raganya untu mencari, mencari dan mencari ilmu serta harus siap pula untuk menerima ilmu itu dari siapapun, tanpa kecuali. Dan hal ini, nampaknya sederhana padahal sesungguhnya, untuk sampai ketarap ini maka manusia harus punya sikap rendah hati yang luar biasa. Karena tanpa sikap yang rendah hati maka manusia tidak akan mampu memnjadi manusia pembelajar sejati.

Apakah kita akan mampu mendengarkan ilmu dari seorang yang "level"nya, katakanlah berada di bawah kita, misalnya : murid kita, pembantu kita, tukang kebun kita, supir kita. Atau apakah kita akan mampu mendengarkan mutiara ilmu dari seseorang yang kita benci atau kita anggap musuh kita ? Bukankah itu memerlukan pengorbanan yang luar biasa dari kita. Hanya jiwa yang besarlah yang akan mampu bersikap rendah hati untuk menerima ilmu itu dari siapapun.

Menjadu manusia pembelajar juga harus selalu mempersiapkan tenaga baik secara fisik maupun ketangguhan jiwa yang luar biasa. Karena ilmu bisa berada di mana saja, dari mulai yang dekat sampai yang sangat jauh sekali. Misal, bagaimana seorang sahabat nabi yang mulia, yang sudah memiliki jiwa pembelajar yang agung, yang jiwanya sudah diterangi oleh Nur Illahi , hanya untuk mendapatkan sebaris hadist ia rela berjalan menempuh puluhan bahkan ratusan kilometer jauhnya, yang ditempuh tidak hanya mingguan tapi juga bulanan bahkan tahunan,dan itu juga melewati gurun-gurun yang tandus dan berbahaya, subhanallah !

Menjadi manusia pembelajar juga harus mempunyai eskra kesabaran yang luar biasa ! Hanya orang-orang yang memiliki jiwa yang sabarlah yang akan masuk pada pembelajar sejati. Tanpa kesabaran maka kita tidak akan mampu menjadi pembelajar sejati !

Menjadi manusia pembelajar hakikatnya adalah menjadi manusia yang mampu mengosongkan dirinya dari sifat-sifat yang rendah, seperti sombong, tinggi hati, tidak jujur.

Tidak ada komentar: